Bambu Runcing

The Spirit of Parakan Temanggung Sketsa Kota Parakan, Temanggung dan sekitarnya.

 bambu-kecil1.jpg

Bamburuncing adalah sebuah tongkat dari bambu berwarna kuning yang bagian ujungnya dibuat runcing, dibuat sebagai senjata yang sederhana namun ampuh setelah diberi doa oleh para kyai untuk melawan penjajahan Jepang sebelum kemerdekaan RI di daerah Kabupaten Temanggung (Jawa Tengah) dan penjajahan Belanda setelah Kemerdekaan (1945 – 1948) di daerah Ambarawa dan wilayah lainnya. Salah satu tokoh penggerak para pejuang pada masa itu adalah KH Subchi (nama aslinya ‘Subuki’) yang dijuluki ‘Jenderal Bambu Runcing’ (sekarang namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan di kampung kauman Parakan), sedangkan tokoh-tokoh yang lain diantaranya Sahid Baidzowi, Ahmad Suwardi, Sumo Gunardo, Kyai Ali, H. Abdurrahman, Istachori Al-Chafif dan masih banyak lagi yang lain. Filosofi ini dipakai ‘bambu runcing’ selain untuk mengenang sejarah perjuangan, juga untuk mengangkat suatu nilai-nilai, kebudayaan, keadaan yang ada di masyarakat yang kadang terpinggirkan, biasa-biasa saja, atau sesuatu yang mempunyai keunikan, khas maupun sesuatu yang sebenarnya salah, namun sudah menjadi hal yang wajar, sehingga sulit untuk dibenahi.

logo-bamburuncing3.jpg 

Bambu runcing adalah media untuk menceritakan suasana kota Parakan, Temanggung dan sekitarnya dari sudut pandang yang lain, lebih kepada pengalaman dan pengamatan penulis, dituturkan dengan bahasa yang bebas, ruang untuk berekspresi di tengah rutinitas kerja dan belajar, sarana untuk menggali potensi, untuk menampung keluh kesah, kemampuan, diskusi, galeri karya, wacana dan lain sebagainya. Semoga ‘bambu runcing’ yang resmi diterbitkan secara online pada tanggal 20 Desember 2007, bertepatan dengan Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1428 H, bisa dibaca banyak orang, dapat memberi kontribusi, manfaat dan kebaikan khususnya untuk masyarakat Parakan, Temanggung dan sekitarnya. Kami menerima komentar, kritik dan saran yang bersifat membangun, juga informasi, naskah maupun karya yang layak untuk dipublikasikan.


16 Tanggapan to “Bambu Runcing”

  1. BOSS aku tak nyilih foto na Pak HAsyim tak gawe web aku yo…. ke,matur sembah nuwun.

    br : monggo…monggo…sama do’a dan dukungannya ya.

  2. Boss, tolong web “www.pak-hasyim.co.nr”
    tolong dihapus aja. ada kesalahan teknis,
    web ini tidak bisa diedit
    mohon ma’af.
    dan alamat yang baru
    “www.pak-hasyim.tk” tapi masih dalam proses
    pengerjaan. klo udah jadi tolong tampilkan di blog kamu ya.
    thanks. sama2 do’anya
    maju terus bos

    br : oke..

  3. wah z-max ki payah kok mas.. mosok web e dewe kok passworde lali..

    soal webku..itu sbenere hasil coba2 dari meng overlay friendster..
    sekarang gek belajar di blogspot e google, tp aku ra iso nulis2,, mohon bantuannya buat bikin postingan,, maklum newbies

    eh iya itu mas, februari love kok warnanya ijo..bukan pink??
    njuk gambare kok kusir dokar..

    br : pantesan canggih banget webnya…..saking futuristiknya sampe pastwordnya juga dibikin lupa hehehe canda lho, februari love kok warnanya ijo? bukan pink, lah pink itu kan karya anak2 muda yang mengukur cinta dengan rasa saling suka terhadap lawan jenis saja, belum pernah kan mengungkapkan rasa suka ke sesama jenis (misalkan sahabat, saudara dll dengan simbol warna pink), makanya tak kasih warna hijau yang melambangkan keteduhan dan kedamaian, warna hijau juga termasuk warna kesukaan Nabi Muhammad SAW, di Indonesia umumnya warna hijau sangat kental dengan nuansa agama terutama agama islam, jadi hijau disini dimaksudkan untuk memberi makna bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta pada agama, pada Allah SWT, berarti juga cinta pada sesama mahluk termasuk alam semesta ini, bukan hanya dengan lawan jenis maupun pacar saja, wah panjang ya filosofinya.
    Nah soal gambare kusir andong itu, untuk memberi shock therapy pada pengunjung blog ini, membuka mata batin kita, bahwa mereka juga punya hati, hubungan antara kusir andong dan kudanya juga termasuk hubungan sesama mahluk Allah, itu juga bukti cinta, juga dengan sesama rekan seperjuangan.

  4. boss nang parakan iki, aku urung pernah kagum karo design2 lokal,
    tapi mbasan weroh design ne kowe, aku langsung kagum.
    ajari aku design yo boss
    thank’s

    br : wah pinter ngalem ya? padahal aku pikir temen-temen di lokal parakan sini banyak lho yang jago!, mungkin kurangnya komunitas aja ya sehingga terkesan tersembunyi dan tidak kelihatan, tapi nanti kalo ada yang mau menyelenggarakan festival / pagelaran / pameran / lomba untuk karya2 senirupa, aku yakin banyak lho yang bermunculan mengeluarkan taringnya, buat temen-temen praktisi, penikmat, pelaku senirupa di kota parakan, kapan2 bikin acara sarasehan yuk, untuk membuktikan pada dunia luar bahwa parakan yang punya sejarah menakjubkan dengan perjuangan bamburuncing yang sangat heroik itu, ternyata punya generasi muda yang jago, punya nyali dan patut diperhitungkan.

  5. wah dumeh meh valentine trus judule february love….. ya mbok life on february gcu,,,, trus yang kanan nya The spirit of parakan……

    br : hehehe… iseng aja kok, kan pernah ngerasain muda juga, dulu sih di Yogya sempet jadi korban uvoria acara valentinan, ya…sekedar mengenang aja kok, tapi tenang aja, setelah kembali bersimpuh di bumi parakan ini, hampir tiap waktu adalah ‘love’, mangkanya tak sempetin bikin blog bamburuncing-the spirit of parakan temanggung itu sebagai wujud kecintaan pada kota kecil ini, termasuk masyarakatnya, termasuk generasi mudanya, termasuk cewe’2nya………hihihi.

  6. eh mas aq ngopy foto2nya parakan bole kan mas,,,hehe… thanx.

    br : ooo…boleh-boleh aja, silakan semuanya gratis kok, tapi kalo dapet duit dengan memanfaatkan foto2 ini, jangan lupa lho zakatnya 2,5% untuk fakir miskin yang belum akil baliq, hehehe

  7. hallo, … bamburuncing

  8. Tolong Mbah kiyai Subchi tuh di perjuangin ke tingkat nasional biar namanya bisa jadi pahlawan Nasional, mengingat beliau tidak sedikit sumbangsihnya terhadap negara tercinta kita Indonesia

  9. pada skitar juni akhir 2008, kota parakan kedatangan serombongan tamu dari persatuan tiong hua Indonesia serta seorang tokoh dari negara Amerika serikat, Ronald knapp namanya. kunjungan dia besrta rombongan itu dalam rangka penelitian peninggalan sejarah tokoh legendaris kungfu dari Parakan, LAUW DJING TIE, dengan adanya kepedulian mereka terhadap sejarah kungfu yang masih berkaitan dengan aset kota parakan ini, kita jadi tergugah. orang lain saja betapa besar kepeduliannya terhadap Beliau, LAUW DJING TIE maestro kungfu dari gambiran ini hendaknya kita pun juga ikut melestarikan , maupun memperhatikan kebesaran namanya, tanamkan kepedulian kita terhadap para tokoh tokoh kita.

  10. bagaimana pembangunan di kota tercinta Parakan ini…. tentang pasarnya, terminalnya,juga fasilitas fasilitas umum lainnya, perlu kita berkaca pada kota kota lainnya. seperti kecamatan Ambarawa, muntilan, kartasura,cepu. dll. semua kota2 kecamatan itu dah lumayan layak pembangunannya, kita menunggu geliat pembangunan kota tercinta Parakan ini, jangan sampai kalah jauh dengan kota2 lainnya . Bravo kota Parakan

  11. HALO HAN

  12. setelah lama saya mencari berbagai informasi, ternyata saya telah menemukan lagi seorang tokoh penting kelahiran kota Parakan pada tahun 1918 dan beliau berkiprah didunia pendidikan khususnya di bidang seni peran . theater di IKJ Jakarta, Institut Kesenian Jakarta, dan beliau juga termasuk jajaran pendiri cikal bakal IKJ. beliau adalah JADOEG DJAJAKOESOEMA, Seorang seniman ternama pada waktu itu yang berpendidikan di Amerika dan beliau terkenal yang membawa nama seni Indonesia masuk kekancah keartisan tingkat dunia pada waktu itu, beliau wafat pada tahun 1987, semoga dengan adanya beliau bisa memberi semangat pada generasi muda kita

  13. wah itu gambar-gambar dan sejarah bamburuncing masih kurang banyak sekali, kalau mau nambahi bisa datang ketempat saya, tapi saya juga pingin situs kamu bisa masuk dalam link web saya, gimana…bisa nggak ya !!

    BR : bisa,, mana ya alamat blognya?

  14. mas ksih foto2 para tokoh pendiri kauman…..donk? slam

    B : Kapan2 yaaa.

  15. Assalaamu’alaikum Wr Wb

    Saya Bayu Sukmanto, Ibu saya bernama Zaimah binti Madyan. Nenek dari ibu saya adalah Maliyah binti Abdur Rochman bin Subeki Abdul Qodir. Ibu Saya adalah cicit dari Subeki Abdul Qodir. Ibu saya menyaksikan kehidupan kakek buyutnya tersebut yang jauh dari penyepuhan, peng”asma”an, pem”baca”an atau bahkan kesaktian kanuragan ala jawa di jaman baheula.

    Kalimat Allahu Akbar disertai kalimat takbir lainnya merupakan penyemangat sekaligus do’a bersama sebelum berperang, bukan untuk mendo’akan senjatanya namun untuk mendo’akan perjuangannya.

    Sejauh pembicaraan di dalam keluarga saya, istri Muhaiminan bin Gunardo masih keturunan Mbah Subeki (atau oleh pemerintah dikenal sebagai Subuki). Jadi dalam comment ini saya hanya mencoba meluruskan sesuai suara dari keluarga saya.

    Wassalam

    Bayu Sukmanto

  16. blh gbng dnk

Tinggalkan Balasan ke Bayu Sukmanto Batalkan balasan